Labels

Selasa, 18 Desember 2012

Peran Guru Di Abad 21



Pendidikan tidak akan pernah hilang selama kehidupan manusia berlangsung. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang harus dididik  dan dapat dididik. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk memajukan suatu bangsa. Maka dari itu suatu bangsa perlu memiliki sistem pendidikan yang berkualitas. Apalagi saat ini kita sudah menjalani suatu masa yang dinamakan abad 21. Abad 21 ini ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat terutama teknologi informasi yang berdampak pada segala bidang. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa tatanan kehidupan yang mendunia. Keadaan ini disebut globalisasi dimana batas antar wilayah dan negara sudah tidak berarti lagi. Setiap orang mempunyai akses informasi untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di negara lain. Era globalisasi menuntut kita untuk dapat bersaing di berbagai bidang.
Dunia pendidikan juga perlu mengalami perubahan yang sama cepatnya dengan perubahan zaman. Untuk mencapai perubahan tersebut perlu adanya keinginan atau kemauan guru untuk dapat meningkatkan kemampuan, kapasitas dan kompetensi yang memadai guna mendukung perannya dalam pendidikan. Guru harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun kurikulum yang ada, tetapi bila mutu guru masih belum memadai maka pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan harapan. Maka dari itu, guru merupakan kunci utama untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Di abad 21 ini peran guru menjadi semakin berat dimana guru harus mampu mengantarkan peserta didik agar menjadi pribadi yang unggul, yang mampu bertahan dan bersaing di abad 21 ini. Hanya dengan guru yang profesional pendidikan dapat ditingkatkan mutunya, dan dengan pelaksanaan pendidikan yang bermutu akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Yahya (2010) mengemukakan bahwa tantangan guru di abad 21 yaitu :
·         Pendidikan yang berfokus pada character building.
·         Pendidikan yang peduli perubahan iklim.
·         Enterprenual mindset.
·         Membangun learning community.
·         Kekuatan bersaing bukan lagi kepandaian tetapi kreativitas dan kecerdasan bertindak (hard skills- soft skills).
Dengan semakin kompleksnya tugas guru di masa ini, profesionalisme guru harus ditingkatkan. Guru dalam menghadapi era globalisasi ini perlu menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif dan efisien. Pembelajaran yang tepat diterapkan saat ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning) bukan lagi guru yang menjadi pusat pembelajaran. Peserta didik dalam pembelajaran di abad 21 sebagai sentral dan bersifat interaktif. Dengan demikian guru dalam pembelajaran berperan sebagai fasilitator. Guru perlu mengembangkan keterampilan-keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupan peserta didik di masa yang akan datang. Keterampilan tersebut diantaranya keterampilan memecahkan masalah, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, dan keterampilan belajar. Guru perlu merancang kegiatan pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk dapat berpikir kritis, memecahkan masalah, dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran, guru menciptakan pembelajaran yang mendorong siswa agar dapat bekerja sama dalam tim untuk mencari tahu, memecahkan masalah, membuat dan mengkomunikasikan hasil pekerjaannya. Kemudian pembelajaran bersifat kontekstual sehingga menjadi lebih bermakna. Para peneliti di dunia mengkategorikan keterampilan yang diperlukan pada abad 21 menjadi empat kategori diantaranya sebagai berikut :
1.      Ways of thinking (Cara berpikir); Kreativitas, berpikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan belajar.
2.      Ways of working (Cara kerja dan Komunikasi); Kolaborasi.
3.      Tools for working (Alat untuk bekerja); Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dan informasi literasi.
4.      Skills for living in the world (Keterampilan untuk hidup di dunia); Kewarganegaraan, kehidupan dan karir, serta tanggung jawab pribadi dan sosial.  

Menurut Lutfianto (2011), beberapa karakter belajar yang diperlukan di abad ke-21, yaitu:
1. Communication
Pada karakter ini, siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah dari gurunya.
2. Collaboration
Pada karakter ini, siswa menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.
3. Critical Thinking and Problem Solving
Pada karakter ini, siswa berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem. Siswa juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
4. Creativity and Innovation
Pada karakter ini, siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
Pada intinya guru perlu menerapkan pilar-pilar pendidikan yang dicanangkan UNESCO yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik tidak hanya mengajarkan pengetahuan saja pada siswanya melainkan mendidik peserta didik agar menjadi individu yang mandiri, disiplin, kreatif, dan berakhlak mulia. Seorang guru harus memiliki kepribadian yang patut diteladani.
Selain inovasi dalam pendekatan pembelajaran, untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan inovatif guru harus memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai alat belajar. Guru harus memiliki wawasan yang luas. Guru perlu melakukan perubahan sistem pembelajaran yang awalnya bersifat konvensional menjadi sistem pembelajaran yang berbasis ICT (Information and Communication Technology). Dua hal yang sangat penting demi ketercapaian guru yang berkualitas yaitu penguasaan teknologi komputer dan internet. Dengan menguasai dua teknologi tersebut, guru dapat memanfaatkannya untuk proses pembelajaran dan untuk mengembangkan kemampuannya.
Guru yang dapat mengoperasikan komputer/ laptop dan internet dapat memudahkan guru  dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengajar. Pembelajaran yang berbasis ICT salah satunya penggunaan laptop dalam KBM memiliki keunggulan-keunggulan diantaranya pembelajaran akan menjadi lebih menarik sehingga menumbuhkan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan menggunakan laptop, guru dapat membuat rangkuman materi dengan program power point lalu ditayangkan di depan kelas. Guru dapat menyajikan media pembelajaran yang bervariasi seperti media audio, media visual, dan media video. Selain media, metode pembelajaran juga harus disesuaikan dengan konteks materi. Penggunaan media dan metode yang bervariatif akan menghasilkan pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan. Untuk menunjang pembelajaran ICT itu, sekolah pun harus menyediakan fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran ICT seperti penyediaan LCD atau infocus, laboratorium komputer dan akses internet di sekolah.
 Bentuk pembelajaran berbasis ICT memberikan manfaat bagi para guru diantaranya sebagai berikut: (1) Memperoleh materi pembelajaran dengan akses lebih mudah. Guru dalam melakukan persiapan mengajar akan lebih ringan karena guru dapat langsung menyeleksi, menyalin dan mengedit materi yang akan disajikan.; (2) Meningkatkan kompetensi pedagogik pendidik, salah satunya kreativitas serta inovasi mengembangkan konten pembelajaran; (3) Guru dapat menyusun materi sesuai dengan kebutuhan peseta didik akan kehidupan nyata; dan (4) Meningkatkan komunikasi interaktif dengan para peserta didik tanpa batas ruang dan waktu.
Guru dalam pembelajaran di abad 21 harus memberikan kesempatan yang sebanyak-banyaknya pada peserta didik untuk mengembangkan keterampilannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi - khususnya komputer. Guru dapat memberikan tugas yang menuntut peserta didik untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Misalnya peserta didik melaporkan hasil kerjanya melalui email, blog dan sebagainya atau dengan diketik (print out). Di abad 21 ini, teknologi sudah berkembang menjadi media pembelajaran utama.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, hal ini akan berpengaruh pada nilai-nilai suatu bangsa. Untuk itu pendidikan budaya dan karakter bangsa sangat tepat untuk ditanamkan dan diimplementasikan pada peserta didik agar dapat memilih dan memilah hal yang positif dan negatif dari kemajuan teknologi. Karena apa artinya kemajuan suatu bangsa tanpa dibarengi dengan kepribadian dan akhlak yang baik.
Untuk lebih membuka wawasan dan mengembangkan keterampilan dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan guru mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar yang bertemakan penerapan ICT untuk pembelajaran. Pembelajaran di abad 21 saat ini membuat guru harus lebih profesional dan menguasai alat yang bernama komputer dan teknologinya. Sehingga guru dalam menyampaikan materi pada peserta didik akan lebih baik  dan sesuai dengan perkembangan zaman. Setelah guru menjalani pelatihan-pelatihan diperlukan supervisi atau pengawasan yang berkelanjutan untuk melihat dan mengevaluasi pembelajaran berbasis ICT yang dilakukan oleh guru.
Untuk terlaksananya pendidikan yang berkualitas, tak lepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat. Salah satu peran pemerintah dalam memajukan pendidikan diantaranya adalah memberikan tunjangan sertifikasi yang diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran juga dalam kesejahteraan. Dengan adanya sertifikasi seharusnya guru mengalokasikannya untuk pemenuhan alat pembelajaran yang relevan di abad 21 saat ini salah satunya yaitu memiliki laptop sehingga setiap guru sudah menggunakan laptop dalam pembelajaran.
Dengan memasuki abad 21, maka guru mau tidak mau harus sudah siap menguasai teknologi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Guru harus selalu mampu beradaptasi dan siap menghadapi perubahan yang terjadi setiap saat. Guru harus mampu memanfaatkan informasi yang berkembang di masyarakat ke dalam proses pembelajaran. Peran guru dalam pembelajaran di abad 21 penuh tantangan yang harus ditaklukkan agar dapat membawa peserta didik kelak mampu bertahan dan bersaing di dunia luar.







0 komentar:

Posting Komentar