Pak Pandir adalah seorang yang hidup dengan
sederhana. Walau belum memiliki seorang istri, tak menyebabkan Pak Pandir murung
dan bersedih. Setiap harinya ia selalu bergembira dan menjadi pusat perhatian
orang dusun sekitarnya akibat keluguan yang sering ia lakukan. Walaupun
demikian, Pak Pandir adalah tipe orang yang sangat jujur.
Pada suatu hari Pak Pandir ingin
menghadiri sebuah sayembara, dia nampak bergegas ingin berjalan ke acara itu.
Sesampainya disana orang sudah banyak berkumpul di pinggir sungai untuk
mengikuti sayembara yang diadakan kepala dusun tersebut.
Sang kepala dusun
berkata,"Barang siapa yang bisa menyebrangi sungai ini, aku akan nikahkan
dengan anak gadisku satu-satunya yang paling cantik di dusun ini".
Segeralah para pemuda-pemuda dusun
itu bersiap-siap untuk berenang menyeberangi sungai tersebut. Ternyata sungai
tersebut adalah sungai yang sangat berbahaya, sebab sudah banyak warga yang
dimakan oleh buaya penghuni sungai itu.
Satu persatu pemuda dusun banyak
yang gagal dan tewas dimakan buaya, sehingga pada akhirnya ada seorang
laki-laki, tiba-tiba saja masuk kedalam sungai dan terus berenang hingga akhirnya
sampai diujung sungai dan akhirnya muncul sebagai pemenang.
Sontak para warga kaget dan
bergembira, akhirnya muncul seorang juara yang bisa menaklukkan sungai keramat
tadi. Akhirnya kepala dusun menghampiri laki-laki tadi yang masih
tersenggal-senggal nafasnya akibat berenang dengan cepat menyebrangi sungai
yang penuh buaya tersebut.
Bukan main terkejutnya sang kepala
dusun bahwa laki-laki tadi yang berhasil menyebrangi sungai bukan lain adalah
Pak Pandir. "Hei, ternyata engkau Pandir yang telah berhasil menaklukan
sungai ini, baiklah sekarang apa yang kau pinta dariku?", "Apakah kau
ingin menikahi anakku atau kau ingin menggantikan aku sebagai kepala dusun ini.
terserah engkau saja, akan aku berikan semua permintaanmun?", kata kepala
dusun kepada Pak Pandir yang masih terengah-engah nafasnya.
"Maaf kepala dusun yang aku
hormati, bukan aku menolak semua hadiahmu, tapi ijinkan aku untuk meminta
sesuatu", kata Pak Pandir yang masih terbungkuk mengambil nafas panjang.
"Baiklah, apa yang kau minta sebagai hadiah sayembara ini, Pak
Pandir".
Pak Pandir menjawab,"Aku hanya
ingin kau membawakan aku seseorang", "Seseorang?, siapa yang kau
maksud, Pandir...apakah kau ingin aku membawakan anak gadisku kemari?",
kata kepala dusun.
"Bukan, aku hanya ingin kau
bawakan aku seseorang...seseorang yang telah mendorongku sehingga aku terjatuh
ke sungai yang penuh dengan buaya lapar ini, walaupun aku orang paling jenaka
di dusun ini, aku masih tetap ingin menikmati sisa hidupku dengan tenang",
kata Pak Pandir yang langsung saja meledakkan tawa warga dusun yang mendengar
permintaan Pak Pandir tersebut.
Nah hikmah dongeng anak Indonesia
kali ini adalah kita tidak boleh lengah sedikitpun dalam kehidupan kita, selalu
waspada agar kita selalu mendapatkan keselamatan dan keberkahan dalam hidup
ini.
Sumber : http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/2012/07/kisag-anak-indonesia-cerita-pak-pandir.html#more
0 komentar:
Posting Komentar